Kisah Hukum Sebab Akibat Karya Ji Xiaolan
Ganjaran dan Hukuman Jelas dan Adil
Pada akhir periode pemerintahan Kangxi (kaisar kedua Dinasti Qing,
bertahta 1661-1722), terdapat orang yang bernama Liu Heng, tinggal di tepi sungai. Selama
setahun ini sudah beberapa kali turun hujan ekstrim, sehingga air sungai jadi
meluap, arus deras dan ombak yang menggulung-gulung, tampaknya sungguh ganas,
perahu yang kelebihan muatan, tidak sanggup melawan badai dan tingginya ombak,
akhirnya hanya bisa pasrah hanyut dan tenggelam.
Suatu hari, Liu Heng melihat di tengah arus deras ada seorang wanita,
memeluk dengan erat sebatang kayuh perahu yang sudah rusak, berjuang untuk
hidup di tengah ganasnya ombak sungai, berteriak minta tolong. Saat itu
meskipun banyak warga yang berbondong-bondong datang ke tepi sungai untuk
menonton, tetapi ganasnya badai dan arus sungai, siapapun takkan berani
mempertaruhkan nyawa melompat ke dalam sungai untuk memberi pertolongan.
Melihat hal ini, Liu Heng jadi kesal dan berkata : “Kalian ini apakah
masih merasa sebagai laki-laki dan ksatria? Mana ada aturan melihat orang hampir
mati dan masih berpangku tangan?
Selesai berkata, dia membuat rakit sendiri, mengikuti derasnya arus mengejar
wanita itu hingga sejauh 3 atau 4 li. Oleh karena saat itu badai dan ombak
masih belum reda, beberapa kali rakitnya terbalik. Tetapi akhirnya dia juga
berhasil menolong dan mengantar wanita itu ke tepi sungai. Keesokan harinya wanita
ini melahirkan seorang bayi laki-laki.
Lebih dari sebulan kemudian, Liu Heng mendadak jatuh sakit, lalu
berpesan pada istrinya supaya menyiapkan upacara berkabung. Padahal saat itu
dia masih kuat berjalan, warga sekitar merasa keheranan dengan jalan pemikiran
Liu Heng.
Liu Heng menghela nafas panjang dan berkata : “Saya memastikan diriku
tidak bisa sembuh lagi. Setelah menolong wanita yang jatuh ke sungai itu, malam
itu saya bermimpi, datang ke depan pengadilan alam baka. Pengawal gerbang
mengantarku masuk ke dalam, ada seorang pejabat yang membuka buku kasus, lalu
menunjuk ke arahku dan berkata :
“Kamu ini sepanjang hidup mengumpulkan banyak karma buruk, seharusnya
tahun ini bulan anu dan hari anu, kamu sudah harus mati, bertumimbal lahir jadi
babi, selama lima masa kelahiran disembelih tukang jagal.
Tetapi untunglah tadi siang, dalam waktu singkat, kamu berhasil
menyelamatkan dua nyawa manusia, termasuk sudah melakukan sebutir jasa
kebajikan tersembunyi yang besar.
Mengikuti tata hukum di alam baka, kamu seharusnya mendapat penambahan
usia selama 24 tahun. Sekarang saatnya menimbang berat karma baik dan karma
burukmu, maka keputusannya adalah kamu tetap harus mati pada tanggal yang telah
ditetapkan sebelumnya, hanya saja kamu tidak perlu bertumimbal lahir jadi babi
dan juga tidak perlu menjalani hukuman disembelih penjagal.
Kini hari kematianmu kian dekat, ditakutkan manusia di dunia tidak
memahami kebenaran, jadi curiga mengapa kamu telah melakukan kebajikan yang
begitu besar, tapi sekarang jadi cepat mati. Maka itu sengaja mengundangmu
kemari, mengungkapkan alasannya dengan jelas kepadamu, supaya semua orang dapat
mengetahui pokok persoalan yang sesungguhnya.
Sebab Akibat-mu pada satu masa kehidupan ini juga sudah usai, masa
kelahiran mendatang, giatlah menimbun kebajikan!”
Setelah saya terbangun, merasa mimpi ini sungguh sial, makanya tidak
memberitahu siapapun. Sekarang hampir dekat dengan hari kematian dan saya jatuh
sakit, apakah saya masih berharap bisa menghindarinya?”. Tidak lama kemudian,
Liu Heng meninggal dunia sesuai dengan tanggal dan bulan yang pernah
diucapkannya.
Dari sini dapat dilihat, ganjaran dan hukuman diberikan secara adil,
sedikitpun takkan kabur. Peruntungan seseorang, baik usia panjang atau pendek,
tergantung dari perbuatannya selama beberapa masa kelahiran, menjadi
penentuannya. Janganlah mengira ada perbuatan yang tidak ada balasannya dan
Tuhan tidak mengetahuinya.
紀曉嵐寫的因果故事
神理分明
康熙末,張歌橋有劉橫者,居河側。會河水暴滿,小舟重載者往往漂沒。偶見中流一婦,抱斷櫓浮沉波浪間,號呼求救。眾莫敢援,橫獨奮然曰:「汝曹非丈夫哉?烏有見死不救者?」自掉舴艋追三四里,幾覆沒者數,竟拯出之,越日,生一子。
月餘,橫忽病,即命妻子治後事。時尚能行立,眾皆怪之。橫太息曰:「吾不起也。吾援溺之夕,恍惚夢至一 官府。吏卒導入,官持薄示吾曰:『汝平生積惡種種,當以今歲某日死,隨豕身,五世受屠割之刑。幸汝一日活二命,作大陰功,於冥律當延二紀。今銷除壽籍,用 抵業報,仍以原注死日死。緣期限已迫,恐世人昧昧,疑有是善事,反促其生,故召爾證明,使知其故。今生因果並完矣,來生努力可也。』醒而心惡之,未以告 人。今屆期果病,尚望活乎?」既而竟如其言。
此見神理分明,毫釐不爽。乘除進退,恆合數世而計之。勿以偶然不驗,遂謂天道無知也。
【譯文】
康熙末年,河間張歌橋有個綽號叫劉橫的人,住在河邊。這一年,接連下了幾場暴雨,河水暴漲,濁浪滔天,氣勢非常兇猛,負載過重的小船經不住狂風巨浪的衝擊,往往會遭覆沒之災。
有一天,劉橫偶然看見激流中有一個女人,緊緊抱著一支殘破的船槳,拚命地在浪花裡掙扎、呼救。當時河邊雖有許多人站著觀看,但是風狂浪急,誰也不敢冒險去援救。
劉橫非常激奮地說:「你們這些人還算是男子漢大丈夫嗎?哪有見死不救的道理?」說罷,他毅然獨駕舴艋小舟,順流直追三四里。由於風急浪高,幾次險些翻了船。但他終竟還是將這位落水的婦女救上岸來。第二天,這位婦女生下了一個男孩。
過了一個多月,劉橫忽然得了病,他就囑咐妻子安排後事。當時他還能夠行走,人們都覺得他這種想法奇怪。 劉橫長歎一聲說:「我是肯定不行了。我救了那個落水的女人後,當天夜裡做了一個夢,恍惚之中,似乎來到了一座官府門前。吏卒帶我進去,有位官吏拿出一本檔 案薄,指著對我說:『你這一輩子積下了種種惡業,本當在今年某月某日死去,轉世為豬,後五世都要受屠宰之刑。幸虧你白天一下子救活了兩條性命,總算做了一 次大陰功。根據陰間的法律,應當給你延壽二十四年。現在將這兩紀壽數與你往日所作的惡業相抵銷,你還是按原注定該死的那天死去,好給你豁免了轉世為豬,受 那五世屠宰之苦。如今你的死期將臨,恐怕世人不明真相,懷疑說你做了這麼大的好事,反而落得早死。因此特地把你召來,把這些原委講清楚,讓大家知道這其中 的事由。你這輩子的因果就此了結,下輩子努力從善吧!』我醒來之後,覺得這夢很晦氣,就沒有對人說起。現在到了死期果然得病,我還奢望能活下去嗎?」過後 不久,劉橫竟真的如期死去。
由此可見,神理賞罰分明,絲毫也不含糊。一個人命運的消長,總是按照他幾輩子來的行為做綜合計算的。不要因為有些事偶然沒有表現出因果關係,就以為天道無知。