Kisah
Hukum Sebab Akibat Karya Ji Xiaolan
Penuturan Bhiksuni Tentang Etika
Nenek
luar pernah memberitahu ibundaku tentang kisah berikut ini, di Cangzhou ada
seorang pejabat yang tidak akur dengan istrinya, sehingga si istri jadi
menyimpan ganjalan di hati, lama kelamaan jatuh sakit. Ditambah lagi dengan
kelakuannya yang aneh, setiap hal harus bertentangan dengan suaminya, sehingga
hubungan suami istri kian hari kian memburuk.
Suatu
hari, ada seorang Bhiksuni yang memiliki pelatihan diri yang tinggi, datang ke Cangzhou,
istri pejabat ini segera mengunjungi Bhiksuni dan menanyakan sebab akibat atas
masalah rumah tangganya.
Bhiksuni
berkata : “Saya bukan petugas alam baka, bagaimana bisa mengetahui sebab akibat
dan hutang piutang diantara kalian pasangan suami istri. Saya juga bukan Buddha
atau Bodhisattva, bagaimana bisa mengetahui tiga masa kehidupan orang lain,
yakni masa kehidupan lampau, sekarang dan mendatang. Namun, terhadap kebenaran
Hukum Sebab Akibat, saya masih tahu sedikit, sekarang saya beritahukan padamu.
Tidak
ada pasangan suami istri yang menikah tanpa dilandasi benih sebab. Pasangan
suami istri yang menikah karena balas budi dari kehidupan masa lampau, tentunya
akan menjalani hidup dengan bahagia. Sebaliknya, suami istri yang menikah
karena balas dendam dari kehidupan masa lampau, pasti akan menjalani hidup
dengan sengsara.
Hubungan
suami istri di dunia ini umumnya sedemikian rupa, seperti kalian berdua,
tampaknya menikah karena datang menagih hutang dari masa kehidupan lampau. Ini
merupakan takdir yang ditetapkan Langit, bukanlah yang diinginkan manusia!
Meskipun
dikatakan “Apa yang ditetapkan Langit mengungguli manusia”, tetapi ketulusan
manusia juga sanggup menggugah Langit. Maka itu Ajaran Buddha menasehati
manusia agar bertobat dan kembali ke jalan yang benar.
Asalkan
anda giat mengikis hati yang angkuh, setiap kondisi baik suka dan duka diterima
dengan ikhlas, menasehati suami dengan welas asih dan bukan berseteru dengan
sejumlah aturan untuk membenarkan diri sendiri.
Menunaikan
kewajiban diri dengan penuh tanggung jawab, berbakti pada mertua, hidup
harmonis dengan saudara-saudari ipar, berlapang hati terhadap keponakan dan
kemenakan. Hanya mengurusi urusan sendiri, tidak perlu mempersoalkan bagaimana
pandangan orang lain terhadap dirimu.
Apabila
dapat berlaku sedemikian rupa, mungkin masih dapat memperbaiki hubungan kalian.
Andaikata anda selalu penasaran ingin mengetahui jalinan jodoh kalian di masa
kehidupan lampau, setelah mengetahuinya lantas bagaimana, adakah gunanya”.
Setelah
mendengar penuturan Bhiksuni, istri pejabat mohon pamit dan tidak lama kemudian
hubungannya dengan suaminya jadi membaik.
Ibundaku
sering menggunakan kisah ini untuk mendidik kaum hawa di keluarga kami. Beliau
berkata : “Ucapan Bhiksuni itu dapat dijadikan mantra sakti untuk menyelesaikan
persoalan rumah tangga. Asalkan diamalkan dengan keyakinan hati, pasti manjur. Kalau
tidak manjur, berarti pelaksanaannya masih kurang tulus”.
紀曉嵐寫的因果故事
尼說倫理
先外祖母曹太恭人,嘗告先太夫人曰,滄州一宦家 婦,不見容於夫,鬱鬱將成心疾。性情乖刺,琴瑟愈不調。會有高行尼至,詣問因果。尼曰:「吾非冥吏,不能稽配偶之籍也。亦非佛菩薩,不能照見三生也。然因 緣之理,則吾知之矣。夫因緣無無故而合者也。大抵以恩合者必相歡,以怨結者必相忤。又有非恩非怨,亦恩亦怨者,必負欠使相取相償也。如是而已。爾之夫婦, 其以怨結者乎?天所定也,非人也。雖然,天定勝人,人定亦勝天。故釋迦立法,許人懺悔。但消爾勝心,戢爾傲氣,逆來順受,以情感而不以理爭。修爾內職,事 翁姑以孝,處娣姒以和,待妾媵以恩。盡其在我,而不問其在人,庶幾可以挽回乎!徒問往因,無益也。」婦用其言,果相睦如初。
先太大人嘗以告諸曰:「此尼所說,寞閨閣中解冤神咒也。信心行持,無不有驗。如或不驗,尚是行持未至耳。」
【譯文】
外祖母曹太恭人曾對我母親說,滄州有位官宦人家的夫人,與丈夫不和,心中鬱悶不樂,成了一塊心病。再加上她性情乖僻,事事與丈夫相違忤,致使夫妻感情更加惡化。
一天,有位德行高尚的尼師來到此地,夫人便去拜見尼師,向她請教有關自己家庭生活的因果。尼師說:「我 不是陰間的官吏,怎能稽查你夫妻之間的因果帳。我又不是佛菩薩,如何能測知他人過去、現在、未來三世的事,然而,對於因緣果報的道理,我多少知道一些,姑 且講給你聽聽。要說夫妻的姻緣,沒有一對是無故而結合的。那些以恩情為前因而結合的夫婦,必然歡樂和美。那些以冤怨為前因而結合的夫婦,必然怨苦糾纏。也 有非恩非怨、或恩怨相間而結合的,他們之間的恩怨欠負就有了互相補償的機會。這世上的夫妻關係大體是如此,像你們夫婦倆,想必就是以冤怨為前因而結合的。 這是天注定的,並不是人所願意的!雖然說『天定勝人』,但人定也可以勝天。所以,釋迦牟尼佛建立教法,容許人懺悔自新。只要你努力消除好勝之心,克服傲慢 之氣,凡事逆來順受,對丈夫要動之以情,而不以理爭。盡力做好份內的職分,奉事公婆要孝順,與妯娌相處要和睦,對待姬妾要寬容有恩。只管自己好好做人,而 不必去管別人怎麼樣對待自己。如果能照這樣去做,或許還可以挽回你們夫妻的感情。假若徒然地追問往因,即使追問得清楚詳明,又有什麼用呢。」
這位官宦夫人聽信了尼師的話,並遵之而行,果然夫婦相睦如初。
我母親經常用這個故事來教育家中的婦女們。她說:「這位尼師所說的話,真可作為閨閣中的解冤神咒。能夠壯士! 信心行持,沒有不奏效的。如不奏效,那一定是行持還不夠徹底。」