Kisah Hukum Sebab Akibat Karya Ji Xiaolan
Kereta Kuda Penolong
Guo Shi-zhou dari Luoyang
mengisahkan : Di kabupaten tetangga terdapat sepasang ibu mertua, mereka
menerima uang sejumlah 200 tael, lalu menjual menantu perempuannya yang sudah
menjanda kepada hartawan untuk dijadikan selir.
Tiba hari penjemputan,
mereka memaksa menantunya mengenakan baju pengantin, kemudian mendorongnya
masuk ke dalam kereta kuda, si menantu memberontak berusaha melawan, namun
sudah keburu ada orang yang menggunakan kain merah mengikat kedua tangannya,
mak comblang segera mendorong wanita malang itu ke dalam kereta.
Masyarakat yang melihat
peristiwa ini tiada yang tidak menghela nafas panjang, merasa sungguh tidak
adil. Namun sayangnya si janda itu tidak memiliki keluarga lagi sehingga tidak
ada yang bisa menghentikan kejahatan sindikat itu.
Ketika kereta kuda akan
berjalan, si janda yang berada di dalam kereta mengeluarkan satu jeritan yang
menyayat hati. Tiba-tiba angin bertiup kencang, muncul badai ganas. Sekitar 3
atau 4 ekor kuda yang menarik kereta jadi terkejut dan panik, sehingga tak
terkendalikan.
Kereta kuda berlari tak
terkendali melewati rumah hartawan, menuju ke arah kota, sepanjang jalan tanpa
hambatan sama sekali. Akhirnya sampai di depan gerbang pengadilan, barulah
kereta kuda itu berhenti, 4 ekor kuda itu berdiri tak bergeming, janda itu
turun dari kereta sambil menangis berteriak minta keadilan, barulah kemudian
kejahatan sindikat itu jadi terbongkar dan digagalkan.
紀曉嵐寫的因果故事
義馬助婦
洛陽郭石洲言:其鄰縣有翁姑受富室二百金,鬻寡 媳為妾者。至期,強被以綵衣,掖之登車。婦不肯行,則以紅巾反接其手,媒媼擁之坐車上。觀者多太息不平。然婦母族無一人,不能先發也:僕夫振轡之頃,婦舉 聲一號,旋風暴作,二馬皆驚逸不可止,不趨其家而趨縣城。飛渡泥淖,如履康莊,雖仄徑危橋,亦不傾覆。至縣衙,乃屹然立。其事遂敗。用知庶女呼天,雷電下 擊,非典籍之虛詞。
【譯文】
洛陽人郭石洲說,他的鄰縣有一對翁姑,他們接受了富人的二百兩銀子,竟把守寡的兒媳婦賣給人家去做小老婆。
到了迎娶那天,強迫兒媳婦穿上綵衣,拉拉扯扯地把她推上車,那媳婦還是哭叫掙扎著不肯走,就有人用紅布巾把她的手反綁於身後,媒人老婆子一擁而上,把她推上車。見到這個場面的人無不歎息,憤憤不平。可惜她的娘家已經沒人,也就無法阻止這種罪惡的勾當。
當馬車伕挽起韁繩,即將揚鞭催馬,那媳婦在車中悲痛地一聲長號。突然,狂風暴起,三匹駕車的馬一時皆 驚,再也不受控制。馬車背離通向富人家的道珞,一直朝縣城的方向奔去,一路上狂奔急馳,飛渡泥潭如走康莊大道,即使過危橋走險路也一樣暢通無阻。到了縣衙 門,那馬車嘎然而止,三匹馬安然地站立不動,那媳婦哭叫喊冤,這樁不法的勾當才告敗露。
由此可知,《淮南子》上記載「平民之女呼天喊冤,雷電下擊景公台」的故事,並不是典籍中的虛構之詞。