Makna Syair
Kebajikan Tersembunyi Dewa Wen Chang
Bagian 17
Selanjutnya
juga ada empat kalimat lagi yaitu :
“Menghormati
para Dewa. Memuja Buddha dan membaca sutra. Membalas empat budi besar. Mengamalkan Tri Dharma”.
Ini membahas
tentang menyebarluaskan ajaran insan suci dan bijak. Para Dewa di Langit, kita
harus menghormatinya. “Memuja Buddha dan membaca sutra”, ini membahas tentang
Ajaran Buddha, Buddha adalah guru kita, Buddha bukanlah Dewa. Buddha adalah insan yang telah mencapai pencerahan
sempurna, insan yang tercerahkan disebut Buddha. Pencerahan ini mencakup tiga
jenis, yakni mencerahkan diri sendiri, mencerahkan makhluk lain, kedua jenis
pencerahan ini telah diwujudkan dengan sempurna.
Mencerahkan diri sendiri adalah Buddha telah memahami dengan sempurna
kebenaran alam semesta dan kehidupan manusia. Mencerahkan orang lain adalah
setelah diri sendiri memahami kebenaran, lalu membantu insan lain tercerahkan,
lalu baik mencerahkan diri sendiri maupun mencerahkan insan lain telah
diwujudkan dengan sempurna, maka ini disebut Buddha.
Maka itu setiap orang dapat mencapai KeBuddhaan, Buddha membabarkan pada
kita, setiap manusia sesungguhnya adalah Buddha, maka itu kita bernamaskara
pada rupang Buddha adalah bernamaskara pada Jiwa KeBuddhaan yang sejak semula
memang ada dalam diri sendiri.
Namun tentu saja bernamaskara pada Buddha juga bermakna bernamaskara
pada Guru (Buddha Sakyamuni), guru adalah orang yang lebih berpengalaman,
Beliau sudah tercerahkan terlebih dulu, sedangkan kita masih belum, maka itu
kita berguru padaNya, agar kelak juga bisa serupa denganNya. Maka itu Ajaran
Buddha bukanlah kepercayaan takhayul, juga bukan agama, namun adalah
pendidikan, hal ini harus kita pahami dengan jelas, sesungguhnya apakah yang
dimaksud dengan Ajaran Buddha?
Ajaran Buddha adalah ajaran yang dibabarkan oleh Buddha. Kita menyebut
Buddha Sakyamuni sebagai Guru kita, sedangkan kita sendiri disebut sebagai siswa
Triratna, maka itu hubungan di dalam pintu Ajaran Buddha adalah Guru dan murid,
hal ini hanya ada di lingkungan pendidikan.
Membaca sutra, sutra adalah materi pendidikan, yang mencatat Ajaran
Buddha tentang kebenaran alam semesta dan kehidupan manusia, melalui belajar
sutra, kita dapat memahami kebenaran alam semesta dan kehidupan manusia, setelah
Buddha tidak berada di dunia maka Ajaran Buddha ada tercantum di dalam sutra.
Selanjutnya adalah “Membalas empat budi besar”, di dalam Ajaran Buddha
terdapat Gatha Pelimpahan Jasa, membalas empat budi besar. Empat budi besar ini
adalah yang pertama, budi ayahbunda, yang kedua, budi guru, Buddha juga adalah
Guru kita. Budi guru adalah serupa dengan budi ayahbunda, ayahbunda memelihara
jiwa raga kita sedangkan guru memelihara jiwa kebijaksanaan kita.
Budi ketiga adalah budi negara, budi keempat adalah budi para makhluk. Di
negara mana yang telah memberikan budi kebajikan pada kita, maka para makhluk
di sana juga memiliki budi kebajikan terhadap kita, apa yang setiap hari kita
makan, yang kita pakai, adalah berasal dari budi para makhluk, lahan tanah
tempat kita dilahirkan dan dibesarkan telah memberikan kita budi kebajikan yang
sangat besar.
Maka itu kita selalu ingat balas budi, insan yang memiliki niat balas
budi barulah benar-benar berusaha untuk maju, barulah dapat dengan cepat meraih
keberhasilan.
“Mengamalkan Tri Dharma”. Tri Dharma adalah tiga ajaran, Tri Dharma
adalah pendidikan. Jadi pengamalan itu memiliki dua makna yakni yang pertama diri
sendiri yang mengamalkan, diri sendiri menerapkan ajaran Tri Dharma ke dalam
kehidupan keseharian sehingga menjadi prilaku diri sendiri. Makna kedua adalah
menyebarluaskan Tri Dharma yakni Ajaran Konfusius, Ajaran Buddha dan Ajaran
Tao, menyelamatkan hati manusia, ini memiliki jasa kebajikan yang besar.
Jadi empat kalimat di atas adalah membahas tentang jodoh pelengkap dalam
menimbun berkah, oleh karena ada ajaran insan suci dan bijak, maka dalam
menimbun berkah akan mudah, lagi pula jasa kebajikan yang dihasilkan juga
besar.
Dikutip dari
Ceramah Dr. Zhong Maosen
Judul : Makna
Syair Kebajikan Tersembunyi Dewa Wen Chang
Tanggal : 22 Januari 2009
文昌帝君陰騭文大意
(十七)
底下又有四句:
【或奉真朝斗,或拜佛念經。報答四恩,廣行三教。】
這是講到弘揚聖賢教育。這個『奉真』,「真」是天仙的意思,『朝斗』,「斗」是星宿的名稱。這是道家稱這些天仙、真人、斗宿,這些都是天上的神明,記人的善惡,決定人的壽命、禍福,所以我們一定要對他們恭敬、奉祀、朝禮。『拜佛念經』,這是講佛教,佛是我們的老師,他不是神明。什麼是佛?佛者覺也,覺悟之人就叫佛。那覺什麼?覺包括三種,所謂自覺、覺他、覺行圓滿。自覺是他自己圓滿的明瞭宇宙人生真相,這叫自覺,覺他是自己明瞭以後還要幫助別人覺悟,覺行圓滿這就是自覺覺他都到圓滿的境界了,這就稱為佛。所以佛人人都能做,佛告訴我們,人人本來是佛,所以我們拜佛就是拜自己的本有佛性。當然這個拜佛也有拜老師的意思,老師是過來人,他先覺悟,我們是後覺悟的人,我們拜他為師,希望將來跟他一樣。所以佛教它不是迷信,也不是宗教,而是一門教育,這個我們要了解清楚,佛教到底是什麼?佛教是佛陀的教育。你看我們稱佛為本師釋迦牟尼佛,我們自己自稱是三寶弟子,弟子是學生,所以佛門裡面的關係是師生關係,這個在教育裡面才有。那麼念經,經典是指教育的教材,它記載著都是佛所教化的宇宙人生真相,通過經典的學習,我們就能夠明瞭宇宙人生真相,佛不在世了,佛的教誨留在經典裡面。
下面講的『報答四恩』,這「四恩」在佛教裡面有迴向偈,上報四重恩。這四恩是指,第一個是父母恩,第二是師長恩,佛陀也是我們的老師,他也屬於這一類的。老師之恩如同父母,父母生我們身命,老師生我們慧命。第三個恩是國土恩,第四個是眾生恩。這一方國土對我們有恩德,眾生對我們都有恩德,我們每一天所吃的、所用的都來自於眾生,我們所生長的這塊土地都是對我們有很大恩德的。所以我們常念報恩,有報恩之心這個人才有真正努力精進,才能夠很快的成就。『廣行三教』,三教是儒釋道三教,三教都是教育。「廣行」,這個行包括兩層含義,一個是自行,自己要把三教的內容落實到自己的生活當中變成自己的行為,這叫廣行,日用云為離不開三教,第二層意思是推行、弘揚的意思,弘揚儒釋道聖賢的教育,挽救世道人心,這個有大功德。所以這四句是講積福的增上緣,因為有聖賢的教育,所以我們修福就會容易,而且成就的功德也就大。
摘錄自 :
文昌帝君陰騭文大意 鍾茂森博士主講 (第二集) 2009/1/22 華嚴講堂 檔名:52-328-0002