Makna Syair Kebajikan Tersembunyi Dewa Wen Chang
Bagian 12
Selanjutnya kalimat ke-14 adalah :
“Mengubur ular menikmati kejayaan sebagai perdana menteri”
Peristiwa ini terjadi pada Periode Semi Dan Gugur (770-476 SM), merupakan kisah dari Perdana Menteri Negara Chu, Sun Shu-ao. Sun Shu-ao ketika masih muda, suatu hari dia sedang menempuh perjalanan, di tengah perjalanan dia melihat ada seekor ular berkepala dua, menurut legenda ular ini amat berbisa, bukan karena gigitannya manusia baru mati, namun dengan melihatnya saja juga akan mati.
Sun Shu-ao sudah sempat melihat ular ini, dia tahu bahwa dirinya pasti akan mati, maka itu dia mencabut pedangnya lalu membunuh ular tersebut, lalu menguburnya. Sampai di rumah Sun Shu-ao merasa resah, tidak berselera makan, ibundanya melihat kondisi putranya sedemikian maka bertanya padanya, apa yang telah terjadi?
Sambil menangis Sun Shu-ao berkata pada ibundanya : “Ananda mungkin tidak bisa meneruskan berbakti pada bunda lagi, karena hari ini saya sudah melihat seekor ular berkepala dua, saya pasti akan mati”. Ibundanya bertanya : “Jadi di mana ularnya sekarang?”
Sun Shu-ao menjawab : “Oleh karena takut bila dilihat oleh orang lain, maka saya membunuhnya, lalu menguburnya, sudahlah bila saya sendiri yang harus mati, asalkan ular itu tidak bisa lagi mencelakai orang lain”.
Setelah mendengar ucapan putranya, sambil tertawa ibundanya berkata : “Putraku, janganlah khawatir, saya dengar bahwa orang yang melakukan kebajikan tersembunyi pasti ada balasan yang baik, putraku dapat memiliki hati yang serupa ini, memikirkan kepentingan orang lain, apa yang tidak dihendaki diri sendiri, janganlah diberikan kepada orang lain, dengan niat sedemikian, kamu pasti mendapat balasan yang baik, kelak kamu pasti akan menjadi insan mulia di Negara Chu, kamu tidak perlu cemas”.
Lihatlah, sang bunda juga memahami sebab akibat. Orang jaman dahulu kala, juga memiliki pemikiran tentang Hukum Karma, meskipun hanya seorang wanita dusun, juga mengerti akan kebenaran ini, maka itu dapat menggunakan teori ini untuk mendidik putra-putrinya. Ternyata benar sesuai dugaan, Sun Shu-ao kemudian menjadi perdana menteri di Negara Chu. Kisah “Mengubur ular menikmati kejayaan sebagai perdana menteri”, telah membuktikan bahwa perbuatan baik akan mendapat balasan yang baik.
Dewa Wen Chang menceritakan kepada kita empat kisah sejarah ini, untuk membuktikan pada kita, bukan hanya dengan kisahnya sendiri selama 17 kali tumimbal lahir sebagai orang terpelajar, untuk memberi bukti, namun juga dengan kisah orang lain untuk memberi bukti, membuktikan bahwa dengan adanya hati yang baik, Langit pasti akan menganugerahkan berkah, dengan adanya kebajikan tersembunyi maka pasti ada balasan baiknya.
Dikutip dari Ceramah Dr. Zhong Maosen
Judul : Makna Syair Kebajikan Tersembunyi Dewa Wen Chang
Tanggal : 21 Januari 2009
文昌帝君陰騭文大意
(十二)
下面第十四句中說:
【埋蛇享宰相之榮。】
這個典故是春秋時期楚國宰相孫叔敖的故事。孫叔敖在年輕的時候,有一次出遊,在路上見到了一條兩頭蛇,這條蛇有兩個頭,相傳這種蛇有劇毒,這個毒性之大,不是說咬人才死,你看到牠就得死。孫叔敖看見了這個蛇,他知道自己是必死無疑,因此他就拔刀把這個蛇給砍死,把這個蛇給埋起來。回到家裡悶悶不樂,吃不下飯,他母親見到他這個情形就問他怎麼回事?孫叔敖哭著對他母親說,孩兒可能不能夠繼續孝順母親了,因為今天我見到了一條兩頭蛇,我是必死無疑。他母親就問,現在蛇在哪裡?孫叔敖說,我因為怕別人再次看見,因此就把牠殺了,然後埋了,我自己死了就算了,不能再讓牠去貽害別人。他母親聽了之後笑著說,孩兒你不要憂慮,我聽說有陰德的人必得善報,我兒能夠這樣的存心,推己及人,己所不欲勿施於人,這樣的存心,你必定得到善報,你將來必定在楚國顯貴,你不用擔心。你看這母親都懂因果。古時候的人都有這種因果的理念,哪怕是鄉間婦女,都明白這個道理,所以都能以這個道理來教導兒女,因此古代的人他們都有倫理道德因果的理念。孫叔敖果然後來在楚國做到了宰相,『埋蛇享宰相之榮』,這都證明善有善果。
文昌帝君為我們說出這四樁歷史的典故給我們作證,不僅是用自己一十七世做士大夫身來作證,而且用其他人的事實來作證,證明真有善心的,天必定降福,有陰德的必有善報。
今天時間到了,我們先講到此地,明天我們再繼續來學習。有講得有不妥之處,請諸位大德多多批評指正。謝謝大家。
摘錄自 :
文昌帝君陰騭文大意 鍾茂森博士主講 (第一集) 2009/1/21 華嚴講堂 檔名:52-328-0002