Makna Syair
Kebajikan Tersembunyi Dewa Wen Chang
Bagian 6
Keesokan harinya suami istri itu pergi lagi ke atas gunung untuk melihat
batu tersebut, lalu menemukan di dalam batu itu ternyata ada seekor ular kecil
yang berwarna keemasan, mereka amat gembira, bagaimanapun juga adalah darah
daging sendiri, lalu dibawa pulang dan dipelihara.
Akhirnya ular tersebut semakin besar dan berubah menjadi seekor naga,
naga ini memiliki kemampuan gaib, ketika dia mengetahui bahwa pejabat hakim di
Dusun Qiongchi merupakan reinkarnasi dari Permaisuri Lü,
maka dia sangat ingin balas dendam. Hakim ini memiliki seekor kuda kesayangan, siapakah
kuda kesayangannya itu? Kuda ini merupakan reinkarnasi dari keponakan Permaisuri
Lü, yang bernama Lü Chan, maka itu naga tersebut menelan Lü Chan terlebih dulu.
Akhirnya si hakim
yang mengetahui bahwa di wilayah kekuasaannya, ada sebuah keluarga yang
memelihara seekor naga, dan naga inilah yang telah memakan kuda kesayangannya,
menjadi sangat marah dan menjatuhkan hukuman pada mereka. Kemudian naga
tersebut menjelma menjadi seorang pelajar dan datang ke hadapan hakim sambil
memperingatkannya, supaya jangan menjatuhkan hukuman pada sepasang suami istri
yang miskin tersebut, kesalahan tersebut adalah dilakukan oleh naga, siapa yang
bersalah maka siapa yang menanggungnya.
Tetapi hakim
ini tidak sudi menerimanya, bersikukuh menjatuhkan hukuman pada suami istri
tersebut, akhirnya naga tersebut menjadi amat marah lalu mendatangkan air laut
dan menenggelamkan seluruh dusun tersebut. Oleh karena dendamnya sangat
mendalam, akhirnya seluruh isi dusun jadi tenggelam, dan menelan korban lebih
dari dua ribu jiwa, dan banyak korban yang tidak bersalah.
Naga tersebut
telah melakukan karma buruk, maka itu Kaisar Langit menitahkan untuk memberi
hukuman pada naga itu, mengurungnya di dasar kolam Qiongchi. Lagipula pada saat
itu Qiongchi sedang dilanda kekeringan, naga ini tidak memiliki air sehingga
amat menderita, bahkan di sepanjang tubuhnya bermunculan serangga-serangga
kecil pemakan daging, mencabik-cabik daging tubuhnya dan memakannya, naga
tersebut amat kesakitan dan tersiksa bagaikan berada di dalam neraka, demikianlah
dia melewati tahun demi tahun, menerima siksaan serupa ini.
Kemudian pada
suatu hari dia melihat kemunculan Buddha Sakyamuni, ketika dia melihat sosok
Buddha, dalam hatinya muncul perasaan sukacita, memohon pembabaran Dharma dari
Buddha, Buddha Sakyamuni lalu membabarkan Dharma padanya, hatinya terbuka dan
jadi mengerti, maka itu dia bertobat dan menyesali karma pembunuhan yang telah
dilakukannya. Begitu dia menyatakan pertobatannya, karma buruknya segera
terhapus, akhirnya dia dapat terlepas dari raga binatang (tubuh naga), dan
kembali menjadi manusia, bertumimbal lahir menjadi putra Zhang Yu, pada masa
Kaisar Han Cheng-di berkuasa, namanya adalah Zhang Xun.
Siapakah Zhang Yu? Murid-murid Konfusius mencatat
ucapan Konfusius ke dalam “Lun Yu”, namun sesungguhnya “Lun Yu” yang kita baca
sekarang ini bukanlah dirangkum oleh murid-murid Konfusius, “Lun Yu” pertama
kali adalah dirangkum oleh
Zhang Yu, ini terjadi pada masa Dinasti Han Barat (206 BC-8 M), masa pemerintahan Kaisar Han Ai-di.
Kemudian
sampai pada masa Dinasti Han Timur (25-220 M atau disebut juga sebagai periode
akhir Dinasti Han yang runtuh pada tahun sekitar 200 Masehi), Zheng Xuan (127-200 M, merupakan seorang pelajar periode akhir Dinasti Han),
mengadakan revisi pada “Lun Yu” sehingga menjadi versi seperti yang kita baca
masa kini.
Pada saat itu
Dewa Wen Chang terlahir menjadi putra Zhang Yu, dapat dilihat bahwa Ajaran Konfusius meninggalkan jejak yang
mendalam bagi dirinya.
Kemudian setelah melewati kelahiran demi kelahiran, setelah runtuhnya
Dinasti Han, sampailah pada periode Tiga Kerajaan (Sam Kok), pada akhir periode
Tiga Kerajaan, Sima Zhao merebut kekuasaan, ketika itu Negara Wei (negara
terkuat pada periode Tiga Kerajaan) mengutus Jenderal Deng Ai untuk menyerang
Negara Shu (Dinasti Shu Han yang didirikan oleh Kaisar Liu Bei). Pada saat itu
Negara Shu dipimpin oleh putra Liu Bei yang bernama Liu Chan, namun kekuatan
negaranya sudah melemah.
Pada saat Jenderal Deng Ai memimpin pasukan prajurit menggempur Negara
Shu, Dewa Wen Chang terlahir sebagai prajurit bawahan Jenderal Deng Ai, sementara
itu pasukan prajurit Negara Shu dipimpin oleh Zhuge Zhan, pada saat terjadinya
pertempuran, Wen Chang tewas dihujam oleh hujan panah yang dilepaskan oleh
pasukan prajurit Zhuge Zhan.
Dewa Wen Chang memahami bahwa pasukan prajurit yang memanahnya adalah
pada masa kelahiran lampau merupakan penduduk dusun yang dia tenggelamkan
dimana saat itu dia terlahir sebagai naga pada masa Dinasti Han. Ini adalah
akibat yang harus diterimanya.
Kemudian
sampailah pada masa Dinasti Jin (265-420), setelah Dinasti Jin berdiri, dia
telah menjadi Dewa, selalu muncul di dunia manusia, tujuan pokoknya adalah
mendukung kebenaran dan kebajikan. Menurut catatan, pada akhirnya Dewa Wen
Chang juga bertemu Buddha dan memperoleh ramalan pencapaian KeBuddhaan, dia
mengamalkan Jalan Bodhisattva dan pada akhirnya juga dapat menyempurnakan
KeBuddhaan.
Maka
itu dari sini kita bisa menyimpulkan bahwa Dewa Wen Chang juga merupakan
Bodhisattva, saat kini beliau sedang melatih diri dan pada akhirnya juga akan
mencapai KeBuddhaan, maka itu beliau juga merupakan seorang Bodhisattva
pendukung Buddha Dharma.
Dikutip dari
Ceramah Dr. Zhong Maosen
Judul : Makna
Syair Kebajikan Tersembunyi Dewa Wen Chang
Tanggal : 21 Januari 2009
文昌帝君陰騭文大意
(六)
第二天這夫婦兩人又到這個石窟窿看,發現這個石窟窿裡竟然有一條金色的小蛇,夫婦倆也很高興,總是自己的骨肉,把牠拿回家裡撫養。結果這個蛇逐漸長大,變成了一條龍,這個龍牠有神通,牠當時看到這個邛池邑的長官正是呂氏轉世的,所以牠當時就想報仇。邑令這個長官他有一匹寶馬,這個寶馬是誰?是前生呂氏的一個侄子呂產變的,那麼這條龍先把呂產給吃了。結果這個長官知道了自己的管轄下面的百姓有一家養了一條龍,竟然吃了自己的寶馬,非常憤怒,於是就要治他們的罪。結果這條龍就變成一個書生去警告這個長官,說你不可以治這對貧困夫婦的罪,這是他的龍幹的,一人做事一人當。但是這個縣令不聽,還是要治罪,結果這條龍就引海水把這個城給淹了。因為他復仇心切,結果把這個城一淹,死了二千多人,也有很多是無辜者。這是犯下罪業,因此上帝就下令制裁這條龍,把牠打到了邛池池底。而且邛池當時乾旱,這條龍沒有水,很辛苦,而且渾身都長滿了那些吃肉的小蟲,叮牠的肉,吃牠的肉,牠痛苦得就像在地獄裡面一樣,就這樣子過了不知多少個春秋,受這些煎熬。
後來有一天見到了釋迦牟尼佛顯現,當牠看到佛之後,心生歡喜,向佛請法,佛給牠說法,牠聽了之後心開意解,因此懺悔自己的殺業。這麼一懺悔,牠罪業消除了,因此從龍的身,龍是畜生身,就轉生為人,做了漢成帝時代張禹的兒子,叫張勳。那麼張禹是誰?歷史上也有記載,他父親張禹,孔子他的言行由弟子們記載,形成《論語》的前本,實際上我們現在看到的《論語》不是孔子弟子們集結出來,孔子的這些弟子只是做出一些會集,真正做成現代版《論語》的第一個人就是張禹,他當時寫了《張侯論》,這是《論語》的第一次會集,這是在西漢漢哀帝年間。後來到了東漢,鄭玄又在《張侯論》的基礎上又進行了校訂,所以就形成我們現在《論語》的本子。這位帝君當時做了張禹的兒子,可見得他對儒家肯定是能夠深入的學習,所以他生生世世對儒家學問學習得很深入。
之後經過了好幾世,漢朝覆沒了以後,到三國時代,三國到後期,司馬昭奪取了政權,當時魏國派鄧艾將軍攻打蜀國,蜀國是劉備他兒子阿斗劉禪當時做皇帝,可是國力已經衰了。鄧艾將軍領兵攻打蜀國的時候,帝君當時轉生到鄧艾將軍手下做一個行軍司馬,在跟蜀國作戰的時候,當時蜀國的將領是諸葛瞻,在這個戰鬥當中他被諸葛瞻的軍隊亂箭射死。帝君知道這些射死他的人都是在前生漢朝時代他做龍的時候發大水淹死的這些人,這是酬償業報。後來一直到晉朝,晉朝建立,他做了神,常常顯化於世間,主要都是匡扶正義,扶助善良。記載當中說他最後也遇佛授記,他行菩薩道,最後也能夠圓滿成佛。所以從這裡可以看到文昌帝君他也是一位菩薩,現在在修行的果位上,最後也能夠成佛,所以他也是一位護持佛法的菩薩。
摘錄自 :
文昌帝君陰騭文大意 鍾茂森博士主講 (第一集) 2009/1/21 華嚴講堂 檔名:52-328-0001