Makna Syair
Kebajikan Tersembunyi Dewa Wen Chang
Bagian 37
Kalimat ke-70 adalah :
“Dalam bertindak harus sesuai dengan hati
nurani”
“Berbicara dengan menggunakan kata-kata yang bajik.”
Setiap
pikiran dan tindakan, haruslah dipikirkan kembali apakah sudah sesuai dengan
hati nurani atau tidak. Andaikata sesuai dengan nafsu keinginan sendiri, maka
tak berdaya mengikuti hati nurani. Maka itu terlebih dulu harus menaklukkan
nafsu keinginan diri sendiri, barulah hati nurani dapat muncul ke permukaan.
Dalam
berbicara hendaknya menggunakan kata-kata yang bajik, pepatah berkata bahwa
mulut merupakan pintu petaka dan berkah, seringkali karena berbicara tidak
hati-hati sehingga menyakiti orang lain, hingga akhirnya ketika mendapat
ganjaran masih tidak tahu mengapa bisa terjadi.
Maka
itu di dalam empat pokok bahasan Ajaran Konfusius, setelah moralitas adalah
perkataan, menempatkan ucapan sebagai hal yang sangat penting, maka itu dalam
berkata harus berhati-hati.
Dikutip dari Ceramah Dr. Zhong Maosen
Judul : Makna Syair Kebajikan Tersembunyi Dewa Wen Chang
Tanggal : 22 Januari 2009
文昌帝君陰騭文大意
(三十七)
【出言要順人心。】
天理就是良心,每做一件事,哪怕起心動念,都要想到符不符合天理良心。如果循自己的私欲,就沒有辦法循天理了。所以總要先把自己的欲望克服住,天理才能夠在心裡生起來。講話要想到順人的人心,古人講「口為禍福之門」,往往講話不注意,得罪了別人,到最後自己遭到報復還不知道怎麼回事。所以孔老夫子教學的四個科目裡面,德行之後就是言語,把言語放在很重要的位置,所以出言不得不謹慎。
摘錄自 :
文昌帝君陰騭文大意 鍾茂森博士主講 (第二集) 2009/1/22 華嚴講堂 檔名:52-328-0002