Makna Syair
Kebajikan Tersembunyi Dewa Wen Chang
Bagian 20
Berikut ini
merupakan kalimat ke-32 :
“Menyumbang
pakaian dan makanan kepada para insan jalanan yang kelaparan dan kedinginan”.
Kalimat ini
ditujukan untuk menolong fakir miskin, pengemis. Kita dapat mendanakan sejumlah
pakaian dan makanan, tidak ada ruginya bagi kita, namun bagi mereka yang
memerlukannya malah merupakan budi besar yang tak terkirakan. Contohnya bulan
Mei tahun lalu ketika terjadi gempa dahsyat di Wenchuan, setelah musibah
terjadi, seluruh lapisan masyarakat mulai bergerak, menyumbang uang, pakaian,
obat-obatan, bahkan donor darah untuk menolong para korban bencana, semua ini
adalah “Menyumbang pakaian dan makanan kepada para insan jalanan yang kelaparan
dan kedinginan”.
“Menyumbang peti mati agar jasad tidak terbuka”
Melihat ada jasad terlantar
di jalanan, atau tulang-tulang manusia yang berserakan, tanpa ada alas penutup,
terbuka disinari cahaya matahari dan disiram air hujan, tidak tega melihatnya,
maka menguburnya dengan layak, jasad tersebut dimasukkan ke dalam peti mati,
masa kini digunakan tradisi kremasi, abunya dapat ditempatkan dengan baik,
sehingga arwahnya dapat tenteram.
Andaikata kita
sendiri yang mati, lalu jasad kita tergeletak begitu saja di luar tanpa alas
penutup, disinari cahaya matahari dan disiram air hujan, bukankah ini sangat
menyedihkan dan memprihatinkan? Apa yang tidak kita kehendaki, janganlah
melakukannya pada orang lain, maka itu apabila kita melihat jasad atau tulang
berserakan, hendaknya segera dimakamkan.
Di sini Tuan
An-shi memperluas makna yang terkandung pada kalimat ini, yakni kata jasad dan
tulang juga mewakili sejumlah berita yang takut diketahui orang lain, peristiwa
yang tidak sudi diungkapkan keluar dan terbuka, maka kita juga harus
menutupinya, jangan membuka rahasia orang lain, kelemahan atau kekurangannya,
ini juga merupakan cara untuk memupuk kebajikan tersembunyi.
Dikutip dari
Ceramah Dr. Zhong Maosen
Judul : Makna
Syair Kebajikan Tersembunyi Dewa Wen Chang
Tanggal : 22 Januari 2009
文昌帝君陰騭文大意
(二十)
第三十二句:
【措衣食周道路之飢寒。】
這一句是周濟那些貧苦的人,乞丐。我們能夠布施一些衣食,對我們損傷不多,可是對他們卻是恩惠無窮。譬如說在去年五月份的汶川大地震當中,災難發生以後,全國多少人行動起來,施錢、施衣、施食、施藥,甚至捐血救助這些災民,這都是『措衣食周道路之飢寒』。
【施棺槨免屍骸之暴露。】
『棺槨』是棺材。見到路上有屍體,有這些死人的屍骨,暴露在日曬雨淋之中,生起不忍之心,把他們好好的進行埋葬,屍體放到棺材裡面,現在用火化,骨灰我們可以很好的放置起來,這都是什麼?讓死者九泉之下得到安慰。假如我們自己死了,我們的屍體暴露在外面,日曬雨淋,自己多麼的悲痛,己所不欲勿施於人,所以我們看到了屍骸要積極的掩埋。這裡安士先生引申這個意思,這個屍骸也代表一切恐人見聞之事,不願意暴露出來的事情,我們也要代為包荒,不要揭露人家的隱私、短處,這都是積陰德之處。
摘錄自 :
文昌帝君陰騭文大意 鍾茂森博士主講 (第二集) 2009/1/22 華嚴講堂 檔名:52-328-0002